berita_kategori

Membara Semangat Guru Vokasi: Mengubah Dapur Menjadi Laboratorium Inovasi! Sebuah Catatan Pengalaman di BBPPMPV Pertanian dan PT. Serena Harsa Utama

Membara Semangat Guru Vokasi: Mengubah Dapur Menjadi Laboratorium Inovasi! Sebuah Catatan Pengalaman di BBPPMPV Pertanian dan PT. Serena Harsa Utama

Oleh Tika Mulyasari, S.Pd., Gr

Perubahan adalah keniscayaan, apalagi di dunia pendidikan vokasi. Keterampilan yang relevan hari ini mungkin usang esok hari. Oleh karena itu, para pendidik, khususnya guru kejuruan, dituntut untuk terus mengasah diri, mengikuti perkembangan industri, dan memastikan bahwa apa yang mereka ajarkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Inilah kisah tentang perjalanan saya, seorang guru agriteknologi pengolahan hasil pertanian, dalam sebuah program pelatihan yang bukan sekadar pelatihan—tapi sebuah petualangan transformatif. Sebuah pengalaman yang mengubah cara saya memandang pengolahan daging, dari sekadar mata pelajaran di kurikulum menjadi seni dan sains yang dinamis. Ini adalah cerita tentang BBPPMPV Pertanian Cianjur dan PT. Serena Harsa Utama, dua tempat yang menjadi saksi bisu bagaimana semangat belajar membara, menghasilkan pengalaman tak terlupakan. Awal Perjalanan: Memasuki Kandang Ilmu di BBPPMPV Pertanian Cianjur Keheningan di awal sesi dalam jaringan, indera hanya bisa menatap gambar orang-orang bergerak di layar komputer, bapak ibu menyiapkan diri untuk memulai sesi. Sepekan sudah kami bisa berkomunikasi secara maya, berdiskusi dan berbagi cerita. Suasana sejuk dan hawa bersih langsung menyambut saat saya menginjakkan kaki di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Pertanian (BBPPMPV Pertanian) Cianjur. Tempat ini bukan hanya gedung-gedung dengan ruang kelas, melainkan sebuah ekosistem pembelajaran yang dirancang khusus untuk guru-guru vokasi. Misi utamanya jelas: meningkatkan kompetensi guru kejuruan berbasis dunia kerja. Pelatihan ini dibuka dengan sesi perkenalan yang hangat. Suasana cair dan santai, jauh dari kesan kaku. Di sini, saya bertemu dengan puluhan guru Agroteknologi Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) dari berbagai penjuru Indonesia. Mereka adalah para pendidik dengan satu visi yang sama: memberikan yang terbaik untuk murid-muridnya. Sesi demi sesi, materi disampaikan dengan cara yang sangat interaktif. Bukan hanya teori, tapi praktik langsung yang mendalam. Instruktur di BBPPMPV adalah para ahli yang tidak hanya menguasai materi, tetapi juga piawai dalam menyampaikannya dengan gaya yang menyenangkan. Mereka mampu membuat pengolahan daging, yang mungkin terdengar rumit, menjadi hal yang menarik dan menantang. Kami diajarkan berbagai hal, mulai dari sanitasi dan higiene dalam pengolahan daging, penanganan bahan baku yang benar, hingga teknik-teknik pengolahan modern. Saya terkejut, ternyata banyak hal yang saya ketahui di sekolah masih perlu diperbarui. Contohnya, ada cara-cara baru dalam mengolah sosis atau bakso agar lebih efisien dan menghasilkan produk yang lebih berkualitas. Yang paling berkesan adalah sesi praktik langsung di laboratorium BBPPMPV. Laboratoriumnya sangat lengkap, bersih, dan modern. Kami dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengolah produk-produk olahan daging, seperti sosis dan bakso. Di sini, setiap kesalahan adalah peluang belajar. Kami saling berbagi tips, berdiskusi, dan mencari solusi bersama. Suasana kelas terasa hidup, penuh dengan tawa, dan sesekali ada kehebohan kecil ketika salah satu produk gagal. Tapi itu bukan masalah, karena dari kegagalan itulah kami belajar. Selain itu, sesi diskusi kelompok adalah favorit saya. Kami bisa bertukar pengetahuan dan pengalaman dengan guru-guru APHP dari daerah lain. Ada yang punya pengalaman unik dalam menghadapi keterbatasan bahan baku, ada yang punya trik khusus untuk mengajar siswa agar lebih termotivasi, dan ada yang punya cerita sukses tentang alumni yang sudah berhasil di industri. Pertukaran ini sangat berharga, membuka wawasan, dan membuat sayamenyadari bahwa saya tidak sendirian dalam perjalanan mendidik generasi masa depan. Petualangan Kedua: Mengintip Jantung Industri di PT. Serena Harsa Utama Setelah mendalami teori dan praktik dasar di BBPPMPV, tiba saatnya untuk terjun langsung ke "dunia nyata". Kami melakukan magang di PT. Serena Harsa Utama, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan daging. Ini adalah momen yang paling ditunggu-tunggu. Rasanya seperti anak kecil yang masuk ke pabrik cokelat, hanya saja kali ini "cokelatnya" adalah daging. Menginjakkan kaki di PT. Serena Harsa Utama adalah pengalaman yang membuka mata. Saya melihat secara langsung bagaimana skala industri bekerja. Pentingnya Sanitasi dan Kualitas: Begitu masuk, kami langsung disambut dengan prosedur sanitasi yang sangat ketat. Mulai dari penggunaan penutup rambut, masker, hingga sepatu khusus. Ini menunjukkan betapa seriusnya perusahaan dalam menjaga kualitas dan keamanan produk. Saya menyadari bahwa apa yang diajarkan di BBPPMPV tentang higiene dan sanitasi adalah fondasi utama yang tak bisa ditawar. Melihat Teknologi Terkini: Kami melihat proses pengolahan daging dari hulu ke hilir. Mesin-mesin otomatis yang canggih, alur produksi yang efisien, dan tenaga kerja yang terampil. Saya terkesima melihat bagaimana ribuan sosis bisa diproduksi dalam hitungan menit, bagaimana pengemasan dilakukan secara otomatis, dan bagaimana setiap tahapan diawasi dengan ketat. Salah satu yang paling menarik adalah ketika saya berinteraksi langsung dengan para pekerja dan ahli di pabrik. Mereka dengan sabar menjelaskan setiap tahapan, menjawab pertanyaan-pertanyaan kami, dan memberikan wawasan dari sudut pandang industri. Saya belajar banyak hal praktis, seperti bagaimana cara mengelola limbah produksi, bagaimana melakukan quality control yang efektif, dan bagaimana menghadapi masalah-masalah yang sering muncul di lapangan. Mengubah Diri dan Menghadirkan Inovasi di Kelas Kembali dari BBPPMPV dan PT. Serena Harsa Utama, saya merasa seperti orang yang berbeda. Pengetahuan saya bukan lagi sebatas teori di buku, tapi sudah terhubung dengan realitas industri. Saya membawa pulang tidak hanya sertifikat, tetapi juga sebuah pola pikir baru. Saya kini bisa bercerita kepada murid-murid saya dengan lebih percaya diri dan antusias. Saya bisa bilang, "Ini bukan hanya teori, ini adalah cara kerja di pabrik yang memproduksi produk yang sering kalian makan." Saya bisa menunjukkan video-video yang saya ambil, menjelaskan prosesnya, dan memotivasi mereka untuk menjadi bagian dari industri yangdinamis ini. Pengalaman ini juga memicu saya untuk merevolusi cara mengajar. Saya mulai mengubah pendekatan, dari yang semula berorientasi pada hasil, menjadi berorientasi pada proses. Saya mendorong siswa untuk bereksperimen, tidak takut gagal, dan belajar dari setiap kesalahan. Nilai lebihnya adalah jejaring (networking) yang saya dapatkan. Bertemu dengan guru-guru APHP dari seluruh Indonesia membuka pintu kolaborasi. Kami membuat grup WhatsApp untuk terus berbagi informasi, tips, dan inovasi. Jika ada yang punya kendala, kami saling membantu. Ini adalah komunitas belajar yang sangat solid. Sebuah Predikat yang Membanggakan: Sangat Memuaskan! Pada akhirnya, saya mendapatkan predikat "Sangat Memuaskan". Ini bukan sekadar angka atau tulisan di sertifikat. Ini adalah pengakuan atas kerja keras dan semangat belajar yang membara. Lebih dari itu, ini adalah janji kepada diri sendiri dan kepada murid-murid saya untuk terus menjadi pendidik yang relevan, inovatif, dan berdedikasi. Pelatihan ini adalah bukti bahwa pendidikan vokasi harus terus bersinergi dengan dunia kerja. Guru tidak bisa lagi hanya mengajar di ruang kelas. Guru harus turun ke lapangan, merasakan dinamika industri, dan membawa pengalaman itu kembali ke kelas. Untuk para guru vokasi lainnya, saya ingin katakan: Jangan pernah berhenti belajar. Jangan takut untuk keluar dari zona nyaman. Karena di luar sana, ada dunia yang menunggu untuk dijelajahi, dan setiap pengalaman baru akan membuat kita menjadi guru yang lebih baik. Untuk BBPPMPV Pertanian Cianjur dan PT. Serena Harsa Utama: Terima kasih telah menjadi bagian dari perjalanan transformatif ini. Kalian tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga menginspirasi. Semoga program-program serupa terus berlanjut, mencetak guru-guru vokasi yang kompeten dan siap membawa Indonesia ke era industri 4.0. Ini bukan akhir, tapi awal. Petualangan sesungguhnya adalah ketika saya kembali ke sekolah dan mengaplikasikan semua ilmu dan pengalaman ini, mencetak generasi-generasi baru yang siap bersaing, berinovasi, dan membawa perubahan positif bagi bangsa. 

Share this Post:

Leave a Comment