PENELITIAN EKOSISTEM HUTAN DI TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO, CIBODAS, JAWA BARAT
Oleh :
Agni Meyka Cahyani X KEHUTANAN A
( Siswa SMKN PP CIANJUR )
Air Terjun Cibeureum masuk ke kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Itu lantaran letak geografisnya berada di lereng Gunung Pangrango. Tidak heran lokasi Air Terjun Cibeureum cukup strategis dengan mencakup tiga wilayah sekaligus, yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Sukabumi.
Konon,
lumut tersebut menyebabkan air di Curug Cibeureum berwarna merah saat terpapar
sinar matahari. Itu mengarah dengan sebutan bahasa sunda, Cibeureum, yang
berarti sungai merah. Sebutan itu sekaligus menjadi latar belakang pemberian
nama air terjun ini.
Air
Terjun Cibeureum juga menyediakan kawasan untuk berkemah. Kawasan tersebut
diberi nama Mandalawangi Campground. Itu adalah opsi yang tepat bagi kalian jika ingin berliburan sekaligus merasakan sensasi menginap di sekitar
wilayah Air Terjun Cibeureum.
Letak Mandalawangi Campground sendiri berada tidak jauh dari Air Terjun Cibeureum. Kalian hanya membutuhkan jarak tempuh sekitar 1 kilometer. Jika menginap, kalian akan disuguhkan panorama Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP) pada malam hari di Mandalawangi Campground.
Di Curug Cibeureum, Anda bisa menikmati tiga air terjun utama, yaitu :
1. (Curug Cibeureum,
2. Curug Cidendeng,
3. Curug Cikundul),
jalur
pendakian melalui hutan lebat dengan pemandangan yang beragam, kolam alami
untuk berenang, serta fasilitas seperti toilet,
tempat istirahat, dan warung makan.
Di sepanjang jalur pendakian, ada
beberapa spot menarik seperti Telaga
Biru dan Jembatan Rawa Gayonggong.
· TELAGA BIRU
Telaga Biru merupakan sebuah destinasi alam berupa danau eksotis dengan air berwarna kebiruan. Terletak di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, spot ini menjadi pemandangan memukau kala mendaki Gunung Gede Pangrango atau rekreasi ke objek wisata Air Terjun Cibeureum.
· JEMBATAN RAWA GAYONGGONG
Nama Gayonggong sendiri berasal dari rumput-rumput yang berada di rawa tersebut yang biasa disebut masyarakat dengan nama rumput Gayonggong. Jembatan yang ada di atasnya punya panjang ratusan meter dengan tinggi dari permukaan rawa mencapai dua meter.
Karakteristik:
1. Memiliki tiga air terjun, dengan Curug Cibeureum sebagai yang terbesar dan terpendek.
2. Tinggi sekitar 50-60 meter, berada di ketinggian sekitar 1.300-1.700 mdpl.
3. Dinding tebingnya ditumbuhi lumut merah yang membuat namanya “Cibeureum”
(air merah).
4. Terkenal dengan legenda seorang pertapa yang konon berubah menjadi batu besar Wikipedia.
Aktivitas yang bisa dilakukan:
1. Menikmati keindahan air terjun dan suasana alam yang sejuk.
2. Melakukan trekking melewati hutan lebat dan titik menarik lainnya, seperti Jembatan Rawa
Panyancangan.
3.
Berkemah di area yang telah
ditentukan.
4. Berfoto di spot-spot instagramable.
Fasilitas dan biaya:
1. Tiket masuk Curug Cibeureum adalah sekitar Rp18.500 per orang (harga tiket masuk Kebun Raya Cibodas terpisah, sekitar Rp12.500).
2. Tersedia area parkir kendaraan dengan biaya terpisah.
Cocok untuk pecinta
alam dan cocok untuk kegiatan
outdoor karena menawarkan
pengalaman rekreasi
yang menyegarkan dan menenangkan di tengah keindahan alam.





