Kehilangan
Oleh:
Aneu(Guru SMKN PP Cianjur)
Pemandangan pagi membuat kening berkerut, ada apa gerangan. Sekelompok muda-mudi berkerumun
mengelilingi salah seorang yang berkostum berbeda dengan mereka. Oooo...rupanya
kawan kami yang akan pindah tugas karena surat keputusan yang ditetapkan oleh
pemerintah tentang ASN PPPK.
Dea
zahra Parwati namanya, beliau akrab disapa sebagai bu Dea. Untuk penulis tak
banyak tahu tentang sosok bu Dea,
hanya sebatas kedinasan dan rekan kerja satu atap. Mungkin karena beda
generasi. Bu Dea guru muda yang inspiratif dan menjadi pavorit bagi anak-anak yang belajar bersamanya.
Disela
kerumunan terdapat siswa yang mengusap pipinya karena tak bisa menahan air
mata, al hasil diketahui ternyata dia sedih akan di tinggal oleh guru yang
dicintainya. Sungguh pemandangan yang membuat iri, ingin rasanya belajar dari
bu guru Dea sehingga bisa dicintai peserta didiknya. Sungguh amat disayangkan
kita tak bersama lagi, namun demikian doa teruncap semoga dapat menjalankan
tugas di tempat yang baru dan semoga tidak kalah menyenangkan layaknya saat
bergabung bersama kami.
Kerumunan tak kunjung selesai, menunggu
antrian untuk berfoto bersama dan dapat memeluk sang guru tercinta sambil
mengusap air mata, kisah nyata yang luar biasa. Bu Dea oh bu Dea sungguh aku tak menyangka,
begitu anak anak mencintai dan tidak meninginginkan perpisahan. Foto bersama
menjadi obat kesedihan mereka yang mungkin akan menjadi kenang-kenangan sebagai
bukti bahwa mereka pernah dekat dengan guru kesayangannya.
Sebagai
seorang kawan dengan usia yang terpaut jauh, hanya doa yang terucap semoga
keputusan ini menjadi hal baik yang akan membawa bahagia tidak hanya di dunia
saja. Tetaplah sederhana dan rendah hati. Maafkan jika kami tak bisa berikan
barang berharga seperti pada
drama, hanya doa teriring, semoga di tempat baru dapat meraih kesuksesan sesuai
harapan mu. SELAMAT JALAN BU DEA
Ini untuk bu Dea
Terlihat tak banyak kata, sesekali saja
bila bicara
Penampilan sopan , tertutup, aurat tak
pernah terbuka
Melaksanakan tugas, begitu ihlas mendidik banyak siswa
Selalu ceria tak pernah marah itu kata
mereka
Bu Dea lembut, Bu dea selalu ngertiin kita, itu pun kata mereka
Sungguh luar biasa aku harus belajar
seperti mu wahai bu Dea
Betapa sikap lembut membuat nyaman banyak siswa
Selamat jalan, singgahlah jika berkenan, di sekolah kita tercinta
Bila takdir mu tertulis mengabdi di tempat yang berdeda
Jalani dan syukuri agar bertambah nikmat
sang Kuasa
Rasa kehilangan anak anak mu adalah bukti
nyata
Betapa dicintai, disayangi seorang Dea
zahra
Tiba waktu kau tak lagi disini bersama kami
Tak seorang pun mampu menolak takdir yang terjadi
Kenangan pahit dan manis yang pernah dirasa dihati
Menjadi pengalaman sebagai seorang pengabdi